Aku merindukan
saat – saat itu. Saat kita masih sama – sama berjuang di padepokan ilmu elit di
Dahapura. Saat aku bisa menyapamu dengan leluasa. Saat aku bisa memandangimu
dengan dekat, meskipun hanya sebatas rambut kumalmu yang pekat.
Ya, aku merindukanmu. Kau
yang mencariku saat aku tak datang latihan volley pada Kamis sore itu. Kau yang
selalu mengkhawatirkanku saat ku terjatuh pada pertandingan futsal 3 tahun
lalu.
Ah,
siapalah aku?
Aku hanya
terlalu takut mengungkapkan yang sebenarnya. Meskipun 2 tahun tak bersua,
bagiku kau sama saja.