
Beberapa
hari ini, otak dan pikiranku seakan penuh oleh alunan instrument Leo Rojas.
Alunan musiknya lumayan bisa menyegarkan otak yang supek akibat deadline yang
gak manusiawi. Mungkin bagi para pecinta musik instrumental, Leo Rojas sudah
tidak asing lagi. Pria kebangsaan Ekuador ini memang memiliki darah Indian
asli. Tak heran jika alat musik yang dimainkannya seakan memiliki roh. Hidup.
Musiknya
tidak mendayu-dayu. Namun tegas selaras dengan nyanyian alam. Entah, kesumpekan
pada diri ini seakan pergi mengikuti suara hilir sungai dan kicauan burung pada
setiap video yang dimainkannya. Duh kang mas…. Aku tresno sampeyan… Aku bukan
orang yang terlalu menggilai musik. Namun sajian musik kang Leo benar-benar
membuatku tenang. Merinding. Seakan aku berada di tengah-tengah sabana dengan
kuda dan elang saling berkejaran. Mendengar tiupan flutenya, seakan aku
ditampar oleh angina yang sedang bertiup kencang di pegunungan..
Semakin
dalam, semakin ku resapi. Hingga aku menyadari ada sesuatu yang kosong. Sesuatu
yang membuatku sesak. Dan musik Rojas mengantarku untuk mencari “kekosongan”
itu. Mengajakku berlarian di rimbunnya ilalang untuk mencari sesuatu yang
hilang. Mengajakku menyegarkan diri di air terjun, hingga aku lupa bagaimana
cara menyakiti orang lain. Damai. Tak ada hiruk pikuk kota, tak ada kemacetan, tak
ada dengki. Semuanya selaras dengan alam.
Anda penasaran? Berikut
videonya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tambahkan komentar