Minggu, 11 Maret 2018

Mitos Dan Kekuasaan



Media Politik Legitimasi Pemimpin Jawa
Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari beberapa etnis dan kebudayaan. Berbicara mengenai kebudayaan, tentu saja tidak dapat dipisahkan dari sebuah hubungan komunal dan sistem serta pola-pola yang berlaku pada masyarakat. Kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Hal ini juga didukung oleh pendapat Koentjaraningrat yang mengidentifikasikan kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar[1] serta keseluruhan dari hasil budi pekerti.
Kebudayaan ini meninggalkan berbagai jejak yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, termasuk kehidupan berpolitik. Meskipun telah memasuki era yang dikenal sebagai era global atau era modern, kehidupan berpolitik para elit pemimpin tidak terlepas dari mitos, yang merupakan sebuah tradisi folklore sejak dahulu.

Awal kedatangan Etnis Tionghoa di Malaysia

Malaysia yang dulunya bernama Malaya, merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957, setelah sebelumnya dikuasai Inggris. Di Malaysia sendiri hidup...