Kamis, 30 Maret 2017

Agresi MIliter Belanda di Kediri

"Kediriku belum mati, Meneer"

Berawal dari kisah keluarga, salah satu Pakdheku (lahir tahun 1930-an, kakak tertua Bapak) gugur karena menghadang pasukan Sekutu untuk menduduki wilayah Bandar Lor. Beliau gugur karena ditembak tepat pada kepala. Barangkali kisah Pakdheku adalah salah satu kisah pilu diantara kisah-kisah lain yang kini hanya tersisa debu. Terbang dan terbuang.
Kota Kediri adalah salah satu kota yang diduduki oleh pasukan Sekutu saat aksi agresi militer guna menggagalkan kemerdekaan dan keutuhan Republik ini, dan menempatkan kembali Indonesia sebagai bawahan kerajaan Belanda. Ratusan ribu pasukan Belanda langsung dikerahkan.
Agresi Militer pertama berlangsung pada 21 Juli hingga 5 Agustus 1947. Beragam diplomasi ditempuh para pemimpin negeri ini, namun hasilnya tetap saja diingkari oleh Belanda. Agresi ini berlanjut pada 19 Desember 1948 sampai 5 Januari 1949 (aksi kedua). Pada gambar dibawah, nampak upaya yang dilakukan oleh pasukan musuh untuk mengusir penduduk dari tempat tinggalnya.




LIKU-LIKU TEMBAKAU: MENYINGKAP TRADISI MERETAS ZAMAN

LIKU-LIKU TEMBAKAU:
MENYINGKAP TRADISI MERETAS ZAMAN
Oleh:
Wiretno[1]
Fitria Marta Sari[2]

ABSTRAK
Tembakau sudah dikenal sejak lama di Indonesia. Di Jawa, tanaman ini tumbuh subur dan mampu menunjukkan eksistensinya hingga saat ini. Hal ini menyebabkan pemerintah kolonial saat itu memutuskan untuk membentuk sebuah perkebunan untuk membudidayakan tanaman ini secara masif, mengingat tembakau adalah komoditi yang memiliki angka permintaan tinggi di pasar Internasional. Berawal dari masa kolonial, kebijakan-kebijakan mengenai tembakau sudah berkali-kali mengalami perubahan namun selalu menyisakan problematika yang tak kunjung terselesaikan.

Kata kunci: tembakau, Jawa, kebijakan.



[1]Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga, email: sikiwir@gmail.com  
[2] Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga, email: fitriasucipto@gmail.com

Awal kedatangan Etnis Tionghoa di Malaysia

Malaysia yang dulunya bernama Malaya, merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957, setelah sebelumnya dikuasai Inggris. Di Malaysia sendiri hidup...